DIARI LINGKUNGAN: DAY 2


Politik dan Etika Lingkungan: Mengintegrasikan Paradigma untuk Melindungi Lingkungan

Pemandangan Pulau Bacan dari Pemukiman Awanggoa, Halsel, Malut
(Dok Pribadi)



Isu lingkungan merupakan topik yang semakin relevan dan mendesak untuk dibahas pada saat ini. Gretta Tunberg, seorang aktivis muda dari Swedia, telah memimpin kampanye penyelamatan lingkungan dengan menggalang dukungan dari jutaan orang di seluruh dunia. Namun, di Indonesia, isu lingkungan masih belum diperhatikan dengan serius oleh pemerintah dan masyarakat.


Pembangunan ibukota baru yang sedang direncanakan justru dapat merusak lingkungan. Hal ini menunjukkan adanya arogansi pembangunan yang harus segera diatasi. Selain itu, isu lingkungan juga menjadi tantangan bagi generasi milenial yang hidup di tengah-tengah permasalahan lingkungan yang semakin kompleks. Namun, keakraban etis yang seharusnya menjadi solusi justru seringkali digantikan dengan konflik.


Media dan masyarakat seharusnya lebih peka terhadap isu lingkungan, terutama dalam hal perusakan lingkungan seperti pegunungan. Namun, masalah polusi yang semakin parah dan minimnya dukungan dari pemerintah membuat isu lingkungan masih belum terdengar dengan cukup jelas di Indonesia. Hal ini mencerminkan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan kebutuhan untuk segera mengambil tindakan.


Untuk menjaga lingkungan, diperlukan tindakan konkret dari setiap individu. Hindari penggunaan plastik, dukung program daur ulang sampah, dan hentikan pembakaran sampah adalah beberapa tindakan yang dapat dilakukan. Namun, masalah lingkungan tidak hanya dapat diatasi dengan tindakan individu semata. Diperlukan dukungan pemerintah dan kebijakan yang lebih komprehensif untuk menangani permasalahan lingkungan, seperti illegal logging dan polusi.


Selain itu, etika lingkungan juga harus diintegrasikan dalam politik. Paradigma politik harus dipadukan dengan etika lingkungan untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak merusak lingkungan. Janji dari para kandidat politik juga harus dipertanyakan dan dievaluasi berdasarkan dampaknya terhadap lingkungan.


Dalam rangka menjaga lingkungan, prinsip environmentalism harus dipegang teguh. Kita harus menyadari bahwa kita setara dengan semut dan harus memperlakukan lingkungan dengan hormat dan tanggung jawab. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa lingkungan tetap terjaga dan lestari untuk generasi yang akan datang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar