Ramadan, Istiqlal dan Pelajaran Penting dari Toleransi


Hari ini, Ayah dan Umma kembali mengajak kakak dan adek bersafari menjelajah kota Jakarta. Kali ini, destinasi kita adalah Masjid Istiqlal untuk melakukan iftar/buka puasa sekaligus melaksanakan salat maghrib - isya - taraweh disana. 

Kalian berdua sangat riang dan gembira, melihat dan menikmati megahnya rumah Allah, masjid istiqlal.

Ada pemandangan unik ketika kak Fathiyah melihat sebuah bangunan yang berdiri tepat di masjid Istiqlal. 

"Itu apa yah" tanya kakak penasaran.

"Itu gereja, tempat beribadah umat kristiani". Jawab Ayah

Pemandangan itu menggambarkan bentuk toleransi beragama di negeri ini sejak puluhan tahun yang lalu.

Bagi kita, umat Islam, hal itu adalah manifestasi dari makna Al-Quran 109:6.

Tepat di bulan ramadhan ini pula, si kakak mulai belajar berpuasa, meski baru mampu setengah hari. Sedangkan si adek mulai memahami arti puasa.

Di bulan ini pula, kakak sudah pandai membaca dan berhitung. Adek pun sudah pandai dan lancar berbicara.

Saat Ayah atau Umma bertanya:

"Adek Puasa hari ini?"

"Iya umma, ayah.. Adek puasa gak makan dan minum"

Maasyaa Allah. 

Kami senantiasa mendoakan, semoga kelak kalian menjadi anak-anak solihah, qurrata a'yun Ayah dan Umma, dan menjadi sebaik-baiknya hamba Allah -yaitu yang bermanfaat bagi manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar