IMAJINASI MASA KECIL




Ketika melihat seorang anak kecil dengan imajinasi yang tinggi. Cobalah tanyakan kepadanya, apa yang ia inginkan kelak saat tumbuh dewasa nanti?


Dengarlah jawaban yang ia utarakan. Terkadang terucap hal-hal yang tidak logis dan mustahil sama sekali. Karena memang batas mereka berfikir hanya sampai disitu. Semua akan berubah seiring dengan berjalannya waktu dan mereka pun tumbuh dewasa secara fisik dan fikiran.

Namun, apa pendapatmu ketika imajinasi tinggi yang dinilai tidak logis tersebut setelah puluhan tahun ternyata terbukti bisa terjadi persis bahkan melebihinya?

Semua bisa terjadi, apabila Yang Maha Kuasa menghendaki.

KHAYALAN KAMI SI ANAK SD

Tahun 1998 saat duduk dibangku kelas 2 SD. Hari Ahad, waktu paginya biasa kami isi dengan menonton Power Ranger dan Ultraman dengan pesan superhero pembela kebajikan. Sesekali fokus kami mengarah pada gedung-gedung pencakar langit di Kota Jepang dan Amerika Serikat di film itu.

Maka dari hasil tontonan ahad pagi itu, hampir setiap hari diperjalanan pergi dan pulang sekolah dengan teman kecilku kami selalu bermimpi dengan imajinasi yang sangat tinggi. Sesekali khalayan tanpa batas kami tertuju pada pembicaraan masa depan bumi dimana kami berpijak, dilahirkan dan tumbuh dewasa itu, Pulau Banyak. Temanku berkata :

"Yat ! [panggilan masa kecilku], lihatlah nanti Pulau kita ini akan dipenuhi gedung-gedung tinggi seperti film Ultraman. Aku yang akan menjadi ketua di gedung no. 1, dan kau ketuanya di gedung no.2". Ungkap temanku sembari menunjuk satu persatu pohon kelapa yang menjulang tinggi di samping kiri dan kanan kami sembari membayangkan bahwa pohon itu adalah gedung tinggi layaknya di film ultraman.

"Iya, gedung kita itu bisa menjadi robot kalau monster datang menyerang kan?" Jawabku dengan semangat seakan membicarakan sebuah kenyataan yang niscaya.

KINI DAN KENYATAAN YANG SEDANG TERJADI

20 tahun telah berlalu, masa kecil yang tinggal kenangan itu lembarannya masih bisa kami buka dengan bernostalgia saat kami berjumpa di kedai-kedai warkop atau di atas sampan sambil memancing ikan ketika sesekali aku pulang.

Namun yang jelas tempat kami bermain dulu hampir tampak tidak lagi tersisa karena bentuk pulau kami itu telah berubah sebab dampak bencana dahsyat Tsunami 2004 dan Gempa 2005 lalu.

Kini pulauku semakin dikenal dunia. Di waktu-waktu tertentu seperti liburan akhir tahun dan lebaran ribuan wisatawan berbondong-bondong ingin menikmati pesona wisata pulauku nan indah menawan.

Kabarnya pangeran abudhabi UEA dalam waktu dekat akan menanamkan modalnya untuk pembangunan resort mewah di kepulauan banyak. Dilanjutkan dengan rencana investasi dari Brunei Darussalam dan Korea Selatan juga di bidang pariwisata yang kiranya dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan peronomian masyarakat setempat.

Pernah membaca informasi tentang sebuah negara kecil dengan luas yang tidak lebih besar dari Kepulauan Banyak yang bernama Maldives atau dikenal dengan Maladewa. Investor UEA juga menanamkan modal disana, tapi di wilayahnya yang kecil merupakan dsebuah negara yang diakui dunia. Begitu juga dengan lokasi lain investasi UEA yaitu di Shancelles, sebuah tempat di bawah otoritas level tingkat II daerah daratan Afrika.

Kadang juga membandingkan dengan kawasan ekonomi khusus disalah satu pulau terluar wilayah Aceh, yaitu Sabang. Sabang juga merupakan daerah tingkat II yang hanya memiliki 2 kecamatan saja. Bisa menjadi sebuah daerah otonom. Bahkan sejak tahun 70an.

Karena memang saat bermimpi di bangku kelas 2 SD tersebut, Kepulauan Banyak merupakan Kecamatan dalam wilayah Aceh Selatan. Ketika Aceh Singkil mekar dari Aceh Selatan pada tahun 1999, Pulau Banyak kemudian dimasukkan dalam wilayah Kabupaten baru tersebut dan ikut berpisah dari Kabupaten induk.

BISIKAN DISKUSI WARKOP YANG SELALU TERNGIANG

Seketika dibenakku saat ini lagi-lagi terfikirkan tentang sebuah pertanyaan teman di warkop dua hari lalu "Tidakkah lebih baik Kepulauan Banyak ini dijadikan Kabupaten/Kota"?.

Sejak mendengar pertanyaan itu, selalu saja jemariku condong untuk menggugling segala aturan yang berkaitan dengan pembentukan/pemekaran daerah. Pertanyaan-pertanyaan yang kemudian muncul adalah :

"Bukankah aku ingin memberikan kontribusi terbaik untuk negeri ini? Meski ini mungkin akan terjadi dalam jangka waktu yang lama, tidakkah aku ingin untuk sedikit memberikan ide pembangunan walaupun hanya melalui torehan pena? bukankah bukankah dan bukankah?".


Teringat pesan seorang guru ketika sekolah dulu yang berkata : "Jika kau ingin hidup selama lebih dari 100 tahun, maka goreskanlah hitam di atas putih". Pesan yang sangat filosifis dengan makna yang sangat mendalam.

Menulis ide, gagasan, pesan hingga konsep bagi pembangunan masa depan Kepulauan Banyak ini merupakan bentuk goresan hitam di atas putih. Apabila goresan itu bermakna dan sarat akan pesan-pesan maka akan dibaca oleh orang-orang yang hidup setelah kita. Walupun nantinya kita tidak dapat berperan secara fisik ketika proses pembangunan itu berlangsung karena telah tiada. Namun setidaknya jauh sebelumnya kita pernah memikirkan hal yang sama dan telah kita tuliskan dalam goresan pena.


Haloban, 10 Januari 2021
Salam anak negeri di atas air,


Fauzan Hidayat

4 komentar:

  1. Mantap, Alhamdulillah wacana itu akhirnya muncul oleh org yg tepat dan waktu yg tepat pula.

    BalasHapus
  2. Jangan lupa untuk cita-cita utama kita syaikh: Masuk Surga bersama keluarga!

    BalasHapus